foto oleh: Rsikhah |
Seni
dan Budaya Sunda memang sudah tidak lagi mengalir di sebgaian darah masyarakat.
Sadar tidak sadar, seni dan budaya sunda sepertinya akan luntur
ditelan zaman, jika memang tidak ada minat untuk melestarikannya.
(PANARATAS)
Paguyuban Seniman Rekaman Tatar Sunda merupkan wadah untuk menampung para
seniman, dan sekaligus forum untuk
melestarikan seni dan budaya sunda.
Dengan
tebentuknya team PANARATAS yang diketuai oleh Dose Hudaya,berencana untuk
mengadakan Event, dimana event tersebut menampikan berbagai macam Kesenian
Sunda, baik berupa musik maupun bentuk makanan yang dijajakan di sekitar area
Lapangan Mapolda Jawa Barat.
Mingu,
26 Oktober merupakan pertama kalinya PANARATAS melandingkan seuah pesta
rakyat berupa pentas Akbar musik Sunda yang dilaksanakan di lapangan Mapolda
jawa barat, Jln. Soekarno Hatta no 748, Bandung. pesta rakyat ini benar- benar
menggugah minat masyarakat untuk bernostalgia dengan berbagai macam seni yang di tampilkan.
Singa
depok kencana wungu, benjang, kendang pencak Gelar Kencana, silat kolaborasi,
serta rampak gendang menjadi pembuka acara sejak pukul 8.30-9.50. WIB.
Teriknya
matahari tidak menggugurkan antusias masyarakat untuk menyaksikan. Masyarakat
berecak kagu saat melihat atrkasi dari berbagai seni yang ditampilkan. Terlebih
saat masyarakat dicengankan dengan penampilan Kendang pencak Gelar kencana.
Sebab jika biasanya yang tampil adalah kalangan remaja, maka abah unyil grup
ini mejadikan anak- anak usia dini sebagai medianya.
Berbagai sambutan
diberikan sebagai bentuk apresiasi dan pernyataan bangga karena telah
terlaksanya acara dengan baik “Alhamdulillah acara berlangsung dengan baik” kata Dose Hudaya
selaku ketua PANARATAS, saat ditemui di Mapolda.
Dedi
Mizwar selaku wakil Gubernur Jawa Barat pun hadir sejak pukul 09.00 untuk melihat perform dari berbagai macam
seniman yang bukan hanya berasal dari jawa Barat.
Penampilan seni tidak
berhenti samapai pukul 9.50,
tetapi acara beralanjut samapai pukul 24.00, semakin malam, justru acara
semakin meriah, barangkali lighting yang menyorot dari panggung menjadi pemikat
masyarakat untuk melihat acara PANARATAS.
Usai sam Bimbo memerikan
sambutan yang menyatakan bahwa dirinya merasa senang bisa hadir dalam acara
ini, Bimbo pun melantunkan 2 tembang lagu yang membuat masyarakat bersorak
ramai.
57 grup seni tatar sunda
di sajikan bukan hanya sekedar menghibur masyarakat, tapi menyadarkan masyarkat
agar masyarakat bereknan untuk memupuk dan menumbuhkan kembali budaya Sunda.
Jika siang para pedangan
hanya berjualan di luar gerbang Mapolda, maka malam hari, pedagangpun banyak
yang berjualan di dekat bangku penonton para pedagang, guna mencari nafkah.
Momentum ini memang dimanfaatkan sekali oleh “ini adalah kesempatan bagai saya
untuk mengais nafkah” ujar Ujang (45) pedagang kacng rebus yang mangka dekat
tenda Polda jawa Barat.
Tidak sedikit dana yang
dirogoh panitia untuk menyajikan acara sebagus ini, sekitar 300 juta berhasil
di kocek untuk membayar segala macamnya “ya sekitar 300 juta lah” tutur Ima,
selaku sekretaris Acara.
Meskipun Pentas
seni akbar ini merupakan pertma kalinya dilaksanakan di lapangan Mapolda. Jika
acara ini berhasil menraik minat warga, Polda jabar berjanji akan membuat lagi
acara ini di setiapa tahunnya. Tentunya dengan penjagaan keamnan. Agar
masyarakat yang hadir merasa aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar